PROFIL DESA GELUNTUNG
A. PEMERINTAHAN
Desa Geluntung berada dalam lingkungan Kecamatan Marga, dengan jarak
tempuh lima menit dari kota kecamatan dan Koa Kabupaten dengan jarak
12 Kilometer , memiliki luas wilayah 200
Hektar. Batas –batas Desa Geluntung meliputi :
Batas Utara Desa Petiga ;
Batas Selatan Desa Marga Dauh Puri;
Batas Timur Desa Desa Marga Dajan Puri. Serta ;
Batas Barat Desa Payangan.
Desa Geluntung Disahkan menjadi
Desa Difinitif dan pada Tangal 12 Bulan Pebruari tahun 2007 Berdasarkan
Suarat Keputusan Bupati Tabanan No : 87 Tahun 2007 yang sebelumnya bagian dari Desa
Petiga
Dari segi
Pemerintahan Desa Geluntung terdiri dari empat banjar Dinas, yaitu :
* Banjar Dinas Umabali,
*
Banjar Dinas geluntung kaja,
* Banjar Dinas Geluntung Kelod, dan
* Banjar Dinas Kikik.
Berdasarkan
Sensus penduduk Tahun 2010 , Penduduk Desa Geluntung berjumlah 15 49 Jiwa, Terdiri dari 444 KK.
Dari Sisi pasilitas
saat ini Desa geluntung memiliki Fasilitas antara lain
:
1
Kantor Desa ;
2
Lapangan
Desa ;
3
1 ( satu ) Gedung Polindes ; untuk Tenaga Kesehatan di Desa Geluntung dengan
satu Orang Bidan Desa , dengan Identitas
: Nama Ni Luh Gede Sri Rejeki ;
4
Satu Sekolah Dasar.
B. KONDISI GEOGRAFIS
Sepeti Uraian diatas Desa Geluntung
Terdiri dari empat banjar Dinas yang
memiliki wilayah Geograpis yang berbeda
yakni :
* Banjar Dinas Umabali,
*
Banjar Dinas Geluntung kaja,
* Banjar Dinas Geluntung Kelod, dan
* Banjar Dinas Kikik
Dari segi Geografis Desa Geluntung merupakan Daerah Pertanian dengan
Petani Padi sebagai mayoritas, selain itu daerah ini juga menghasilkan tanaman
Kebun lainnya seperti Sayuaran , Kelapa, Coklat,dll. Selain itu saat ini di masyarakat juga telah
terbentuk kelompok –kelompok tani :
*
Kelompok Ikan ,
*
Kelompok Ternak,
* Kelompok Tani tanaman Hias , dll
Kelompok
Kelompok Tani tersebut yang semuanya telah
tergabung dalam
“Gapoktan”
( Gabungan
Kelompok tani )
Banjar Dinas Umabali dengan Kondisi geografis
yang sangat subur dengan hamparan sawah cukup luas dengan organisasi subak bernama “ Subak Umabali “. Serta bersinergi
dengan kelompok tani ternak Sapi. Namun
dalam perkembangannya terhambat
permodalan yang kurang cukup, dan masyarakat berkeyakinan dengan potensi
yang mereka miliki cukup menjanjikan
kesejahteran hidupnya.
Banjar Dinas Geluntung kaja memiliki geograpis cukup luas dan
subur meliputi wilayah subak bernama “ Subak Buluh “. Terdapat
kelompok tani ternak, Kelompok Tani
tanaman Hias, namun belum bias berkembang dengan baik dengan kendala
kendala teknis dan Permodalan.
Banjar Dinas Geluntung kelod
juga memiliki kondisi Geografis yang cukup luas dan subur dengan hamparan
Subak yakni ; “Subak Umakaang “ dan “Subak Alasperean “ banjar Dinas Geluntung Kelod Juga memiliki
Kelompok tani Kelompok tani sebagai Penunjang perekonomian masyarakat dalam
Peningkatan kesejahteraannya.
Banjar Dinas Kikik Kondisi
Geograpisnya Kurang Mendukung namun memiliki semangat maju yang sangat Tinggi sehingga sangat
membantu dalam peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakatnya.
C. KODISI
DEMOGRAFIS
Desa Geluntung memiliki Penduduk
Jumlah Penduduk 1549 Jiwa, dengan penduduk laki laki : 770 Orang dan Penduduk perempuan 779 Orang. Warga Desa Geluntung Rata rata
Berpendidikan Formal sehingga dari SDM cukup mendukung. Dari segi jenis
pekerjaan masyarakat terdiri dari :
Pegawai Negeri Sipil : 69 Orang
ABRI /POLRI :
8 Orang
Karyawan Swasta : 239 Orang
Petani : 520 Orang
Pedagang : 31 Orang
Buruh : 210 Orang
Pensiunan :
42 Orang
Wiraswasta :
64 Orang
Tidak Bekerja /Sekolah :
365 Orang :
Saat
ini Masyarakat Desa Geluntung yang Mencakup : Dusun Umabali, Geluntung Kaja dan
Geluntung Kelod dan Kikik disamping merupak Petani padi juga peternak sapi , Peternak babi Ayam. Selain
itu juga terdapat banyak tenaga Buruh bangunan , Kerajinan jajan Bali
sehingga dapat membantu dalam Perekonomian serta peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
D. RELIGI, BUDAYA DAN KESENIAN
Dari faktor religi, sebagian besar masyarakat Geluntung menganut
Agama Hindu, Namun dengan kondisi sekarang, terdapat beberapa persen saja
penduduk yang beragama lain hal ini dikarenakan
adanya penduduk pendatang yang mendiami sementara wilayah Desa Geluntung yang
bekerja pada sektor buruh.
Desa Geluntung
terdapat Lima Banjar adat yakni:
Banjar Adat Umabali
Banjar Adat Geluntung kaja
Banjar Adat Geluntung Kelod
Banjar Kikik dan
Banjar Adat Alasperean
Dari masing masing banjar adat tersebut memiliki
perangkat Alat Alat kesenian, Seperti
Perangkat Gambelan dan sebagainya. Namun dalam perkembangan dan
Penggunaannya hanya dipakai saat –saat Upacara Adat Dan Keagamaan saja. Dengan
potensi yang dimiliki tersebut Desa Geluntung bertujuan memupuk
kesadaran masyarakat untuk mengembangkan
dan melestarikan aset budaya Daerah yang
yang semakin lama semakin surut
peminatnya.
E. POTENSI
WISATA
Secara khusus, Desa Geluntung tidak memiliki tempat wisata, namun
sebenarnya ada keyakinan dari sebagian masyarakat Desa Geluntung bahwa desa ini
bisa dijadikan tempat Tujuan Wisata,
karena sering di gunakan untuk traking/olah raga Lari Halang Rintang yang
anggotanya / pesertanya kebanyakan dari luar pulau Bali termasuk orang asing.
Dengan Potensi yang dimiliki
sesuai yang dipaparkan diatas Desa
Geluntung bisa dikembangan menjadi
Tujuan Wisata, bila hal itu di lestarikan dan dikembangkan. Ada beberapa paktor yang menjadi keyakinan
Masyarakat Geluntung mengenai hal tersebut diantaranya :
1.
Paktor alam ; dengan potensi
alam Desa Geluntung yang memiliki
panorama Yang sangat indah , dengan hamparan
sawah yang hijau, suasana yang cukupdamai, serta suhu udara yang sangat
sejuk.(Wisata Lingkunga )atau Agrowisata
2. Paktor budaya
; denagn Potensi asset Budaya
lokal yang yang dimiliki
dan bila dikembangkan
akan sangat mendukung
proses pengembangan wisata Desa sesuai yang telah dicanangkan dalam “ Visi dan
Missi” Desa Geluntung.
3. Paktor Eksternal / Geogarafis lingkungan Wisata
; diman Desa
Geluntung Berdekatan /
bertetangga dengan Taman
Makam Pahlawan Margarana yang
selama ini menjadi salah satu Tujuan
Wisata di Kecamatan Marga.
4. Dengan Lingkungan
Wisata yang ada di banjar
Adat Alas Perean yang telah
Didukung oleh Beberapa
Villa Wisata dapat
memotipasi berkembangnya
Wahana
wisata .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar